Sabtu, 17 September 2011

DON’T WORRY BE HAPPY...


29/10/10 – 11.18
(status ini diberi ‘Like’ oleh Inayaty Suryadarma dan Ruhnia Uni Niati)
"Waktu nonton On the Spot episode 7 tokoh horor, aku jadi serem, Yah! Tapi aku ingat kata-katanya guru Harry Potter", kata Ulan.
Rupanya Ulan teringat satu bagian dari film Harry Potter yang pernah ia tonton.
“Apa itu?", tanya si ayah.
“Kalau kamu merasa takut, ingat saja saat-saat engkau merasa paling bahagia", tambahnya.
Guru Harry Potter yang dirujuk oleh Ulan adalah Prof. Remus Lupin pada film Harry Potter & The Prisoner of Azkaban (2004). Sang profesor mengajarkan Harry Potter sebuah mantra untuk mempertahankan diri dari serangan Dementor, mahluk menyeramkan yang menyerap habis harapan dan kebahagiaan manusia.
"A patronus is a kind of positive force, and for the wizard who can conjure one, it works something like a shield, with the Dementor feeding on it, rather than him. In order for it to work, you need to think of a memory. Not just any memory, a very happy memory, a very powerful memory… Allow it to fill you up…lose yourself in it…then speak the incantation ‘Expecto Patronum.’"
-------------------------------
Pesan dari adegan tersebut sangat menarik, yaitu sering-seringlah membuat anak bahagia agar ia mampu mengatasi ‘dementor’ rasa cemas, ketakutan, maupun rendah diri. Membuat bahagia anak bisa diawali dengan mendorong perasaan harga dirinya dengan memberi pujian terhadap apa yang telah ia usahakan. Hal ini akan membentuk rasa percaya diri dan pribadi yang positif (baca juga: http://busur-panah.blogspot.com/2011/09/self-confidence.html). Anak yang memiliki perasaan diri positif dan merasakan bahwa ia adalah anak yang berguna insyaAllah akan menjadi anak yang bahagia.  
Apa manfaatnya jika anak merasa bahagia? Berikut ini beberapa manfaat kebahagiaan yang diolah dari ebook Anne Fahira:
1.     Anak yang bahagia lebih kreatif. Ketika anak merasa senang, terjadi proses kognitif di otak sehingga menjadikannya lebih fleksibel (tidak mudah stress) dan memacu ide-ide orisinil yang kreatif.
2.      Anak yang bahagia memiliki cara pandang yang lebih positif dan optimis.
3.     Karena lebih fleksibel, memiliki pikiran positif, dan menyenangkan, anak yang bahagia lebih mudah bergaul dengan orang lain.
4.   Anak-anak yang berbahagia belajar lebih cepat. Ketika merasa senang dan rileks, anak lebih terbuka dalam mempelajari hal-hal yang baru dan tidak takut melakukan kesalahan karena mereka dengan cepat belajar memperbaiki kesalahan itu.
Bagaimana ayah bunda, mau kan membuat anak terus merasa senang dan bahagia? Jika ingin membuat anak selalu merasa senang, orangtua mestinya merasa senang dan bahagia lebih dulu. Hmm..apa yang membuat ayah-bunda merasa paling bahagia?
Expecto patronum!
 
(taken from: qaulan sadiida on facebook: bercermin pada anak-anak...)

Tidak ada komentar: