Jumat, 21 Oktober 2011

EMPATI SANG ANAK

EDISI SEPRAI
 02/05/11 – 06.36
(status ini diberi ‘Like’ oleh Estee Sugesty, Ni Made Sri Andani, dan Atik Zizack, serta dikomentari oleh Yudi Adhitiya dan Estee Sugesty)
Kamar baru Ulan membutuhkan seprai baru pula untuk alas tidurnya. Maka, bunda membongkar-bongkar inventori mencari stock seprai yang ada. Rupanya ada beberapa yang masih bagus dan layak. Setelah mengamati dengan seksama (ceilee, segitunya, he..he..), dipilihlah satu seprai buat Ulan dan satu buat mbak Suci.
"Ulan pakai seprai yang motif ini saja”, saran bunda. “Yang satu bahannya keras, nggak enak buat tidur. Nah, yang itu buat mbak Suci saja, ya?", lanjut bunda.
"Ih, Bunda. Kan nanti mbak Suci juga merasakan hal yang sama!", jawab Ulan, mantap!
 
EDISI PISANG BAKAR
16/06/11 –20.58
(status ini diberi ‘Like’ oleh Budi Utami, Nining Daryati, Elis Miliarsih, Hady Sys, dan Estee Sugesty)
Beberapa hari ini Ulan ketagihan pisang dan roti bakar. Sepulang kerja, biasanya Ulan mengajak ayah untuk beli makanan favoritnya itu. Mumpung hari ini lagi ingin makan di luar, kami pun pergi ke warung pisang bakar di depan kompleks Gria. Makan disana sambil menikmati malam yang terang. Puas makan, bersiaplah pulang. Eh, tiba-tiba Ulan nyeletuk:
“Jangan lupa pisang bakar buat mbak Suci, ya Yah! Mbak Suci kan juga keluarga kita", ujarnya mengingatkan.
Ah, sukanya bila anak sudah punya rasa empati & berbagi. Sipp! ..;)
 
EDISI FLASHING ROLLER
24/07/11 – 07.58
(status ini diberi ‘Like’ oleh Avika Anggun, Meilina Fitriawan, dan Nia Indriyani)
Si Ulan ingin punya flashing roller, sepatu beroda yang lagi ngetrend sekarang, dan si ayah sudah berjanji & berniat membelikannya. Tapi kemudian si anak menundanya sendiri untuk memiliki barang itu.
"Kapan-kapan saja, Yah, belinya. Tadi kan Ayah sudah ajak aku bersenang-senang, beliin kartu untuk main di Time Zone, makan, nonton Arthur 3. Nggak apa-apa kok! Aku bisa pinjam teman, nanti kalau sudah punya kan langsung bisa", katanya setelah menghitung uang yang sudah dikeluarkan si ayah.
Satu adegan yang mengesankan. Empati dan sikap memilih prioritas ini bisa dipelajari dengan latihan dan contoh. Begitukah ayah bunda?
------------------------------------
Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, mempersepsi,  dan merasakan perasaan orang lain. Empati adalah suatu ketrampilan yang biasanya tidak secara khusus diajarkan di sekolah. Awal masa prasekolah bisa menjadi masa yang sulit bagi anak-anak karena mereka memasuki dunia bermain dan bergaul dengan teman-teman sebaya mereka. Biasanya anak-anak tersebut suka merebut mainan temannya atau tidak mau berbagi.
Bagaimana membangun proses empati pada anak-anak?
1.    Mendiskusikan perasaan dengan Anak.
Mengenali emosi adalah langkah awal membangun empati. Perkenalkan konsep perasaan sejak dini kepada anak. Saat anak menunjukkan perasaan yang kuat, misalnya marah, katakan nama emosi tersebut. Hal ini akan membantunya mengenali kapan ia merasa sedih, jengkel, bahagia, bosan, dsb.
Bicarakan pula perasaan anda terhadap anak. Misalnya, jika ia marah dan memukul anda, katakan kalau anda marah dan dipukul itu menyakitkan. Biarkan dia tahu bahwa setiap orang memiliki perasaan.
2.    Contoh dari Orangtua
Orangtua adalah guru terpenting bagi anak-anaknya. Seorang anak akan belajar dan melihat bagaimana orangtua bereaksi terhadap situasi tertentu. Bila orangtua menunjukkan empati pada anak saat dia marah atau sedih, maka anak akan belajar dan mulai menunjukkan empati kepada orang lain. Bila orangtua gemar membantu orang lain, anak akan belajar untuk segera mengulurkan tangan untuk membantu orang lain.
(baca juga: http://busur-panah.blogspot.com/2011/09/mencontoh-dari-yang-terdekat.html)
 
Selamat belajar dan mengajar empati, ayah-bunda! 

Tidak ada komentar: