MENCONTOH DARI YANG TERDEKAT
19/06/11
– 07.11
(status ini diberi ‘Like’ oleh Achmad Fauzi,
Nining Daryati, Nancy Tooy, Eko Cunong Golip, Whee Ker)
“Yah, aku mau nyapu halaman dulu
ya..", ijin Ulan pagi-pagi tadi.
Agaknya
si anak terinspirasi oleh aktifitas bundanya. Memang, biasanya setiap hari
Sabtu atau Minggu pagi bunda dan mbak Suci bersama-sama menyapu jalanan,
musholla, dan lapangan sekitar rumah. Rupanya aktifitas sukarela itu memberi
pengaruh positif pada Ulan.
Anak-anak
memang pengamat sekaligus pecontoh ulung. Mereka mengamati kebiasaan yang
dilakukan oleh orang-orang terdekatnya di rumah dan mencontohnya. Maka jika ada
perilaku anak yang tidak baik, kita mesti juga introspeksi apakah kita –
orangtua atau orang terdekat lainnya – telah melakukan hal tersebut.
Jadi
teringat sebuah cerita. Suatu hari di sebuah sekolah guru bertanya tentang
cita-cita muridnya. Seperti biasa para murid menjawab ingin menjadi dokter,
pilot, insinyur, artis, dan profesi-profesi lainnya yang populer. Namun, ada
seorang anak yang memberi jawaban unik, lain daripada yang lain. Ia ingin
menjadi.....anggota DPR!
Bagaimana
pandangan kita tentang anggota DPR saat ini? Sebagian besar mungkin sependapat
dengan persepsi negatif anggota DPR sekarang, yaitu suka mementingkan diri
sendiri, suka bolos, banyak bicara sedikit kerja, korupsi, dsb. Adalah aneh
bila seorang anak ingin menjadi sesuatu yang dipersepsi buruk.
Lalu kenapa anak
tersebut memilih menjadi anggota dewan?
Usut punya usut, ternyata ia adalah
anak dari seorang anggota dewan. Si anak justru melihat sang ibu yang anggota
dewan memiliki sikap dan kepribadian yang bertolak belakang dengan persepsi
negatif itu. Si anak memandang sang ibu sebagai anggota dewan yang suka
mengaji, mengajar, rendah hati, dan sempat bermain dan mengambil raport
anak-anaknya di tengah kesibukannya bekerja. Keseharian sang ibu telah 'menyelamatkan' wajah anggota para dewan yang terhormat, setidaknya di mata anak tersebut.
Anak-anak
akan mencontoh dari dan pada yang paling dekat. Itulah kita, ayah bunda. Kalau begitu,
ayo kita jaga ucapan, perilaku dan sikap kita supaya anak-anak kita pun terjaga perilakunya (baca juga: http://busur-panah.blogspot.com/2011/08/ayah-bunda-perbaiki-perilakumu.html)
(taken from: qaulan sadiida on facebook: bercermin pada anak-anak..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar