Minggu, 13 Mei 2012

CHILLAR PARTY


Chillar Party adalah film anak anak yang diproduseri aktor India Salman Khan. Film yang berkisah tentang persahabatan dan keberanian melawan ketidakadilan ini memenangkan National Film Award sebagai Best Children’s Film tahun 2011.
Film diawali dengan perkenalan tokoh-tokoh plus julukan masing-masing. Ada si Ensiklopedi anak pemikir dan mastermind kelompok ini, ada si Shaolin karena suka dengan kungfu, si Second Hand karena selalu mendapat barang lungsuran (bekas), Akram karena ia adalah pelempar bola yang tangguh di permainan kriket, ada pula The Silencer karena sifatnya yang pendiam, si Toothpaste yang menjadi bintang iklan pasta gigi, dll. Mereka menamakan kelompok ini sebagai Chillar Party.
Chillar Party mempunyai 2 musuh bebuyutan, yaitu Viz, team kriket kompleks tetangga, yang selalu mengalahkan mereka dan anjing yang mengotori area bermain. Kedatangan Phatka, seorang anak yang bertugas membersihkan mobil di kompleks Chandan Nagar, dan anjingnya membuat kelompok ini makin antipati dan meneror Phatka supaya segera pergi dari kompleks itu. Namun, pertolongan Phatka yang menggantikan Akram sebegai pelempar bola sehingga memenangkan pertandingan kriket untuk pertama kalinya membuat mereka bersahabat. Termasuk dengan Bhidu, anjing milik Phatka.
Suatu ketika seorang politisi berkunjung ke kompleks Chanda Nagar. Semua orang menyambutnya, termasuk kelompok Chillar Party dan Bhidu. Karena perlakuan kasar salah seorang pengawal politisi tersebut terhadap Phatka, Bhidu pun menyerangnya. Issue kecil ini pun diolah sang politisi untuk mengangkat citra dan namanya dengan membuat sebuah aturan yang mengharuskan semua anjing memiliki Sertifikat Tak Keberatan (NOC ~ No Objection Certificate). Sertifikat itu harus ditandatangni lebih dari 50% warga di wilayah itu. Batas waktunya adalah 1 bulan.
Merasa bahwa aturan itu tidak adil, Chillar Party pun menggalang dukungan agar Bhidu memperoleh sertifikat itu. Masing-masing membujuk orangtuanya agar mau menandatangi sertifikat. Awalnya banyak yang menolak karena takut terhadap intimidasi. Kecuali ayah Arjun, si Ensiklopedi, yang hanya bertanya padanya:
“Apakah kamu yakin dengan tindakan yang kamu lakukan?”
Si Ensiklopedi menjawab, “Yakin, Dad!”
Tanpa bertanya lagi, ayah Arjun pun menyatakan tak keberatannya.
Ketika kepedulian itu sudah menjadi issue yang besar, sebuah statisun TV berinisiatif untuk mempertemukan sang politisi dan anak-anak dalam suatu acara debat. Tentu saja anak-anak merasa terlalu kecil untuk berdebat dengan politisi kawakan. Mereka merasa sudah kalah. Perasaan itu pun dikatakan oleh Ensiklopedi kepada ayahnya. Ayah Ensiklopedi memberi semangat anaknya dengan mengatakan bahwa usaha mereka tidak sia-sia. Setidaknya orang-orang menaruh perhatian terhadap gerakan mereka. Toh, sampai diliput oleh TV.
“Menang atau kalah adalah hal yang biasa. Dengan datang memenuhi undangan itu, kalian sudah dianggap sebagai seorang pemenang”, kata si ayah meyakinkan.
Ayah yang hebat!


Bagaimana dengan kita, ayah-bunda? Sudahkah kita memberi kepercayaan kepada anak-anak kita untuk melakukan apa yang menurut mereka benar? Dan member support saat mereka kehilangan rasa percaya diri yang biasa timbhul untuk menguji keyakinan mereka?

“biarkan kami memandang dunia dengan mata kami sendiri…”

Tidak ada komentar: