Sabtu, 12 Januari 2013

JAM #2: KETIKA HARUS 'BERPISAH'...


Mungkin hal yang paling berat, terutama bagi orangtua yang bekerja, adalah saat berpisah dengan buah hati untuk pergi ke kantor. Apalagi bila si buah hati masih bayi, hiks..hiks..hiks.. Mencium dan memeluknya mampu menenangkan keduanya, orangtua dan buah hati. Peluk cium adalah sinyal kebahagiaan. Skin to skin contact antara orang tua dan anak seperti peluk cium akan membuat anak merasa aman dan nyaman. Anak secara langsung merasakan kehadirannya diharapkan, disayangi, sekaligus diperhatikan oleh kedua orangtuanya.
Ada sebuah kisah menarik. Suatu hari seorang Badui tercengang melihat Rasulullah mencium salah seorang anaknya. Ia pun berujar,”Wahai Rasulullah, saya mempunyai 10 anak, dan belum seorangpun dari mereka pernah aku cium”
Rasulullah bersabda,”Aku kuatir Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barangsiapa yang tidak memberi kasih sayang, ia tidak berhak memperoleh kasih sayang”.
Selain peluk cium, ‘kata-kata perpisahan’ yang dianjurkan diucapkan ketika hendak meninggalkan sang anak di rumah atau setelah mengantarkannya ke sekolah adalah selamat berbahagia dan bersenang-senang. Setidaknya ada dua keuntungan:
  1. sebagai motivasi agar anak selalu riang dan bahagia. Jika senang dan bahagia, pelajaran akan mudah diterima
  2. sebagai motivasi diri sendiri untuk selalu berpikir positif sehingga hati selalu riang. Bukankah ucapan motivasi yang positif akan lebih berdampak bila yang mengucapkannya juga termotivasi lebih dahulu? 
Memeluk dan mencium anak (dan mengucapkan selamat berbahagia dan bersenang-senang) sebelum berangkat bekerja adalah salah satu caraku untuk akrab dengannya.
Bagaimana dengan kamu?

Tidak ada komentar: