Sabtu, 30 Juli 2011

FIRST DAY SCHOOL


oleh: Lukmanul Hakim

Sudah sepekan anak-anak kembali bersekolah. Rutinitas pun kembali berjalan normal. Menyiapkan baju, membuat sarapan dan membangunkan anak dari peraduan. Kadangkala disertai omelan karena si buah hati tersayang terasa lamban. Suasana pun jadi riuh, apalagi di jalan. Macet! (kok anak sekolah yang jadi kambing hitam ya?). Ada anak yang merindukan sekolahnya, ada yang biasa-biasa saja. Bagi yang baru pertama kali bersekolah atau yang menginjak jenjang berikutnya, hari itu adalah hari istimewa. Bukan hanya bagi anak itu sendiri, tetapi juga orang tua mereka.

Seorang teman bercerita tentang hari pertama anaknya bersekolah TK. Si kecil begitu bersemangat saat hendak berangkat dan pamit kepada ayah bundanya. Dengan penuh percaya diri ia berangkat dengan diantar Wak Abas, tukang becak langganannya. Namun, saat berbaris hendak masuk ruang kelas, si kecil menangis keras. Ada apa ya?
Nggak usah cemas, ini adalah peristiwa yang wajar dan bisa dialami oleh siapa saja.

Ke Sekolah Baru
Bayangkan saat kita berada di tempat baru atau lingkungan baru. Apa yang kita rasakan? Bingung, takut, nervous? Begitu pula anak-anak. Mungkin mereka merasakannya lebih serius karena – terutama jika masih kecil – belum memiliki pengalaman beradaptasi dalam suasana baru dan keterbatasan dalam bersosialisasi secara verbal.
Apa yang bisa kita bantu untuk mengurangi rasa ketakutan dan keterasingan mereka?
  1. Ikut sertakan si anak saat kita mencari dan men-survei sekolah untuknya. Dengar dan pertimbangkan aspirasinya (tak perlu harus jadi anggota DPR dulu, baru punya kepekaan untuk mendengarkan aspirasi, bukan?). Sesuatu yang anak suka pada sekolah pilihannya, bisa dijadikan entry point untuk membantu mengurangi kecemasannya.
  2. Sebelum sekolah dimulai, kita bisa mengajak anak kita tour untuk mengenal ‘calon’. Kita bisa mengajak si kecil berkeliling mengenali ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, kantin, tempat main, kamar mandi, toilet, dsb. Dengan pengenalan tata ruang dan lingkungan, anak akan menyadari bahwa nanti dia akan berada pada tempat dan suasana yang baru, tapi itu tak akan membuatnya cemas karena telah memiliki bekal pengetahuan tentangnya.
  3. Kita juga bisa mengajaknya berkenalan dengan guru atau karyawan yang sedang berada di sana saat kita melakukan tour. Cari tahu juga siapa saja teman-teman dari sekolah sebelumnya atau tetangga di dekat rumah yang juga bersekolah di sana. Anak-anak akan merasa aman dan mudah beradaptasi dan bersosialisasi jika ada kawan atau seseorang yang telah dikenalinya. Contoh terbaik untuk bersosialisasi adalah orang yang terdekat anak itu, yaitu kedua orang tuanya. Jadi, ayah-bunda mesti ‘rajin’ juga mencari teman atau berkenalan dengan calon guru-guru anak kita.
  4. Mengantarkan anak anak kita pada hari pertamanya bersekolah. Hal ini memberi kesan kepada sang anak bahwa kita memperhatikan, melindungi, dan menyertainya dalam menghadapi perubahan dan hal-hal yang baru dan asing baginya.
  5. Seperti di point 3, saat mengantarkan di hari pertama sekolah, kita bisa mengenalkan anak kita – terutama bila dia sendirian saja yang berasal dari sekolah sebelumnya – kepada anak-anak lain sekelasnya. Sepulang dari sekolah, boleh kita tanya bagaimana pertemanan mereka hari itu. 
  6. Dan lain-lain....
Masih banyak cara dan variasi agar membuat anak nyaman di hari pertamanya bersekolah. Apapun dan bagaimanapun carnya, yang terpenting sang anak harus bahagia. Terus membuat anak bahagia sejak dari rumah akan membantunya menghadapi perubahan dan hal-hal yang baru.
Selamat mencoba, ayah-bunda...

Tidak ada komentar: