14/09/10
Melihat bundanya sedang sibuk
membuat alat peraga dan menggambar untuk permainan Ulan dan teman-temannya, ia
berceletuk:
"Didik anak itu susah ya, Bunda? Aku
bisa bantu apa, Bunda?", lanjutnya.
Woalah..si anak, bijak banget ya!
------------------------------------
Bagaimana menjawab pertanyaan ini,
ayah-bunda? Sulitkah mendidik anak-anak kita? Sesungguhnya tak sulit kok
mendidik anak karena mereka cenderung meniru perilaku kita, orangtua atau orang
terdekatnya. Bukankan Nabi pernah bersabda bahwa setiap anak lahir dalam
kondisi fitrah seperti kertas putih bersih yang kosong, dan kita-lah (dan
lingkungan) yang membentuk warna-warninya? Kalau kita inginkan merah, ia akan
jadi merah. Kalau mau warna pelangi pun bisa.
‘Gampang’, bukan?
Yang sulit justru adalah adalah
menjaga perilaku kita sehingga bisa diteladani oleh sang anak secara positif,
yang susah adalah menahan obsesi agar anak mengikuti keinginan orangtua dan
mengabaikan minat dan passion anak,
yang rumit adalah menahan godaan untuk merasa lebih tahu tentang masa depan
anak dan memaksakan kehendak terhadap anak.
Kau boleh berusaha menyerupai mereka, namun jangan
membuat mereka menyerupaimu
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur, pun tak tenggelam dimasa lampau
Sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur, pun tak tenggelam dimasa lampau
(kahlil gibran)
Nah, ayah-bunda, langkah pertama agar anak mudah dididik adalah membenahi
perilaku kita lebih dahulu. Sehingga anak selalu mencontoh yang terbaik dari orang
terdekatnya (baca juga: http://busur-panah.blogspot.com/2011/08/ayah-bunda-perbaiki-perilakumu.html)
------------------------------------
Bunda memeluk Ulan dan
menjawab,”Apa selama ini anak merasa bahagia atau ketakutan dan terkekang?”
Ulan dengan cepat menjawab,”Bahagia-lah,
Bunda!”
“Itu artinya selama ini Ayah dan
Bunda tak merasa sulit mendidik Ulan”.
(taken from: qaulan sadiida on facebook: bercermin pada
anak-anak..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar