(status ini diberi ‘Like’ oleh
Bambang Budi Hendratmoko Koko , Rekno
Sulandjari, Ruhnia Uni Niati, Nur Ainayah al Fatihah, Achmad Fauzi, dan
dikomentari oleh Estee Sugesty dan Ruhnia Uni Niati)
Kejutan? Dalam
rangka apa?
“Kalau aku masak
telur, ayah mau dimasak apa? Lalu kalau bunda, penginnya apa?”, lanjutnya.
Rupanya Ulan
mendengar kalau beberapa hari lagi adalah ulang tahun pernikahan orangtuanya.
Karena itu dia berencana memberikan kado istimewa buat ayah bunda. Memang, pada
setiap hari yang dirasa istimewa – ulang tahun kelahiran,
pernikahan, dsb. – kita membiasakan untuk memberi hadiah. Hmm…ternyata tradisi
ini mulai diikuti oleh si kecil Ulan.
Namun, sampai menjelang
hari H ulang tahun pernikahan, si Ulan tenang-tenang saja. Tak ada tanda-tanda
kesibukan merencanakan atau membuat sebuah kado istimewa. Kami pun tak lagi
menyinggung dan menganggapnya lupa.
Saat menjelang
Maghrib di hari itu, Ulan minta ijin:
“Bunda, aku sama
mbak Suci sholat di rumah saja. Ayah sama Bunda di musholla ya..”
Kami pun berangkat
ke musholla. Tak punya bayangan apa yang sedang direncanakan oleh anak kami
itu. Sepulang dari musholla, kami mendapati meja
makan telah siap dengan hidangan. Tertata rapi dengan table-manner ala restoran. Sendok dan garpu terletak di sebelah
kanan dan kiri piring. Dua gelas air putih di sebelah kanan. Kecap dan saus pun
tersedia. Plus hiasan boneka Princess. Oh, rupanya si anak sedang mempraktekkan etiket pengaturan
hidangan seperti yang ia lihat di film atau pas pergi ke kondangan.
Satu piring berisi
nasi dan telur mata sapi, sedangkan yang satunya berisi telur orak-arik. Ooo..itu rupanya teka-teki
telur yang ditanyakan Ulan. Telur mata sapi adalah kegemaran ayah, sedangkan
bunda lebih suka jika diorak-arik.
“Selamat ulang
tahun, Ayah Bunda”, kata Ulan, “Ini surprise buat ulang tahun pernikahan Ayah
Bunda.”
Ah, mengharukan
sekali! Itu adalah kado yang paling istimewa yang pernah kami terima. Tak
pernah terbayangkan si anak mempunyai ide dan rencana memberi kado istimewa
berupa masakannya sendiri yang ditata ala
chef kenamaan. Meskipun hanya sebutir telur.
Terima kasih,
anak… Yang pasti, engkau adalah hadiah yang paling luar biasa dari Tuhan. InsyaAllah.
-----------------------
..bila anak hidup dengan apresiasi, ia sedang belajar tentang penghargaan...
(Dorothy Low Nolte)
-----------------------
..bila anak hidup dengan apresiasi, ia sedang belajar tentang penghargaan...
(Dorothy Low Nolte)
(dari qaulan sadiida on facebook:
bercermin pada anak-anak..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar