Seperti biasa dalam perjalanan ke kantor, tak lupa
membaca buku. Lumayan, buat mengatasi jenuh ketika terjebak dalam kemacetan.
Kali ini, buku yang dibaca adalah Orangtuanya Manusia, salah satu dari trilogi parenting
karangan Munif Chatib.
Ketika sampai pada bagian ‘Bye..Bye..Angka’, jadi
teringat pada sebuah gagasan yang akan diusulkan ke wali kelas Ulan. Gagasan
itu adalah memberi apresiasi kepada setiap siswa berupa piagam penghargaan pada
akhir semester pelajaran. Penghargaan tersebut bukan dari hasil test atau nilai
ujian yang lebih bersifat kognitif, namun lebih pada keunggulan individu
masing-masing anak yang ‘diakui’ oleh teman-temannya. Dasarnya adalah setiap
anak itu unik dan cerdas (baca:
http://busur-panah.blogspot.com/2012/07/ranking-kompetisi-dan-apresiasi.html ).
Maka, aktifitas membaca pun terhenti. Berganti dengan
aktifitas di dalam benak, mengolah pikiran untuk mewujudkan gagasan tersebut. Agar
bisa mengetahui keunggulan teman-teman Ulan diperlukan ‘mata-mata’ untuk
mengamati mereka. Mata-mata terbaik adalah teman-teman mereka sendiri. Maka Jadi, ide ini pun diceritakan kepada Ulan
untuk mengajak teman-teman dekatnya bergabung sebagai spionase dengan misi: AMATITEMAN.
“Hari Sabtu atau Minggu ajak teman-temannya kumpul di
rumah ya.. nanti Ayah jelasin caranya!”, ujar si ayah.
Rupanya, si anak begitu antusias. Tak perlu menunggu
hari Sabtu atau Minggu untuk mendengarkan penjelasan. Esoknya, mereka langsung
menjalankan misi itu. Ketika memeriksa tas Ulan untuk mengetahui pelajaran hari
itu, di salah satu ‘buku rahasianya’ – sebuah buku yang selalu ia bawa ke
sekolah berisi ide atau tulisannya – terdapat sebuah list sebagai berikut:
- Nada (si pendiam)
- Syarif (si pintar)
- Karima (si penolong)
- Nuha (si cerewet)
- Qaulan (si aktif)
- Zura (si disiplin)
- Najwa S.P. (si rajin)
- Qonita (si penjaga kebersihan)
- Rafa (si rendah hati)
- Afif (si berani)
- Najwa F.A. (si pemalu)
- Irfan (si cerdas)
- Mirza (si ceria)
- Zikra (si rajin ibadah)
Wow! Surprise juga. Belum sehari
ide ini dilontarkan, si anak dan teman-temannya sudah bisa membuat list 14
orang. Setelah list ini lengkap dan memperbaiki label yang berkonotasi negative,
daftar ini akan diserahkan ke wali kelas untuk dibuatkan piagam apresiasi. Jadi
setiap anak akan mendapatkan piagam yang merupakan pengakuan teman-teman mereka
sendiri atas keunggulan unik mereka. InsyaAllah mereka akan bangga karena
diakui ekesistensinya.
Bisa dibayangkan, bukan?
Apa yang bisa dipelajari dari
misi ini?
1. Anak
belajar mengamati karakter teman-temannya, menyimpulkan, dan mengakui
keunggulan yang dimilikinya
2. Berani
mengungkap ide atau persepsi yang dimiliki dan membahasnya dalam kelompok.
Ketika masing-masing memiliki persepsi yang berbeda dan membahasnya untuk
menentukan label yang tepat, sebenarnya mereka sedang belajar menghargai.
3. Dll…
gria Jakarta,
19/09/12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar