Hati orangtua mana yang tidak miris bila setiap kali butuh sesuatu, si anak akan memanggil mbak atau baby sitter yang biasa menjaganya di rumah.
Kedekatan pengasuh dengan anak umumnya terbentuk lantaran besarnya tuntutan hidup di kalangan masyarakat urban yang memaksa si ibu membantu ayah mencari uang dengan bekerja di luar rumah. Terpaksa anak tinggal di rumah bersama pengasuh atau baby sitter.
Jika ada ibu atau mertua yang ikut mengawasi masih lebih beruntung. Namun bila mereka tinggal jauh dari rumah, agar anak terdidik dengan baik dan tetap merasa dekat dengan kedua orangtuanya, maka orang tua harus tetap mengawasi dan bertanggung jawab atas pendidikan anak. Untuk menjalin kedekatan dengan anak, ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh orang tua, antara lain:
- Biasakan menelepon anak di rumah pada jam istirahat kantor untuk sekedar menanyakan kabar dan mendengarkan ceritanya mengenai kegiatan yangia lalui selama orang tua pergi. Berikan sedikit perhatian dengan menanyakan hal-hal kecil seperti makanan apa yang dimakan, mainan apa yang sedang dimainkannya, dan hal-hal kecil lainnya yang bisa membuat anak merasa diperhatikan.
- Saat pulang bekerja atau di akhir minggu, luangkan waktu untuk bersenda gurau dan bermain bersama anak atau sekedar membacakan dongeng sebelum tidur. Percaya atau tidak, hal-hal seperti ini mampu menghangatkan keakraban dan memberikan rasa nyaman di hati putra-putri Anda.
- Posisikan anda sebagai temannya. Dengan begitu, anak tidak merasa sungkan untuk berbagi dan curhat mengenai segala permasalahan yang mereka miliki (jangan dikira anak-anak tak punya masalah lho). Jika anak sedang curhat, jadilah pendengar yang baik dan penuh perhatian, karena dengan begitu anak akan merasa dekat dan dihargai oleh Anda
- Berikan penghargaan atas semua perbuatan baik yang dilakukan oleh anak, walaupun hanya sekeda pujian, senyuman, dan tepukan tangan. Dengan begitu, anak belajar untuk menghargai dirinya sendiri dan akan berusaha keras untuk jadi yang terbaik.
- Bila dirasa perlu, pemberian hukuman juga perlu diterapkan jika anak melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Tak perlu memarahi anak. Cukup dengan menunjukkan rasa tidak senang, anak pun bisa mengerti bahwa perbuatannya tidak disukai oleh orang tuanya.
(dikutip dari [AYA] Pilihan Ibu, Kompas, 21 Agustus 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar