EDISI SEPRAI
02/05/11 – 06.36
(status ini diberi ‘Like’ oleh Estee Sugesty, Ni Made Sri Andani, dan Atik Zizack, serta
dikomentari oleh Yudi Adhitiya dan Estee Sugesty)
Kamar
baru Ulan membutuhkan seprai baru pula untuk alas tidurnya. Maka, bunda
membongkar-bongkar inventori mencari stock seprai yang ada. Rupanya ada
beberapa yang masih bagus dan layak. Setelah mengamati dengan seksama (ceilee,
segitunya, he..he..), dipilihlah satu seprai buat Ulan dan satu buat mbak Suci.
"Ulan
pakai seprai yang motif ini saja”, saran bunda. “Yang satu bahannya keras,
nggak enak buat tidur. Nah, yang itu buat mbak Suci saja, ya?", lanjut
bunda.
"Ih,
Bunda. Kan nanti mbak Suci juga merasakan hal yang sama!", jawab Ulan, mantap!
EDISI PISANG BAKAR
16/06/11 –20.58
(status ini diberi ‘Like’ oleh Budi Utami, Nining Daryati, Elis Miliarsih, Hady Sys, dan
Estee Sugesty)
Beberapa
hari ini Ulan ketagihan pisang dan roti bakar. Sepulang kerja, biasanya Ulan
mengajak ayah untuk beli makanan favoritnya itu. Mumpung hari ini lagi ingin
makan di luar, kami pun pergi ke warung pisang bakar di depan kompleks Gria.
Makan disana sambil menikmati malam yang terang. Puas makan, bersiaplah pulang.
Eh, tiba-tiba Ulan nyeletuk:
“Jangan
lupa pisang bakar buat mbak Suci, ya Yah! Mbak Suci kan juga keluarga kita",
ujarnya mengingatkan.
Ah,
sukanya bila anak sudah punya rasa empati & berbagi. Sipp! ..;)
EDISI FLASHING ROLLER
24/07/11 – 07.58
(status
ini diberi ‘Like’ oleh Avika Anggun, Meilina Fitriawan, dan Nia
Indriyani)
Si
Ulan ingin punya flashing roller, sepatu beroda yang lagi ngetrend sekarang,
dan si ayah sudah berjanji & berniat membelikannya. Tapi kemudian si anak
menundanya sendiri untuk memiliki barang itu.
"Kapan-kapan
saja, Yah, belinya. Tadi kan Ayah sudah ajak aku bersenang-senang, beliin kartu
untuk main di Time Zone, makan, nonton Arthur 3. Nggak apa-apa kok! Aku bisa
pinjam teman, nanti kalau sudah punya kan langsung bisa", katanya setelah
menghitung uang yang sudah dikeluarkan si ayah.
Satu
adegan yang mengesankan. Empati dan sikap memilih prioritas ini bisa dipelajari
dengan latihan dan contoh. Begitukah ayah bunda?
------------------------------------
Empati
adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, mempersepsi, dan merasakan perasaan orang lain. Empati
adalah suatu ketrampilan yang biasanya tidak secara khusus diajarkan di
sekolah. Awal masa prasekolah bisa menjadi masa yang sulit bagi anak-anak
karena mereka memasuki dunia bermain dan bergaul dengan teman-teman sebaya
mereka. Biasanya anak-anak tersebut suka merebut mainan temannya atau tidak mau
berbagi.
Bagaimana
membangun proses empati pada anak-anak?
1.
Mendiskusikan perasaan dengan Anak.
Mengenali
emosi adalah langkah awal membangun empati. Perkenalkan konsep perasaan sejak
dini kepada anak. Saat anak menunjukkan perasaan yang kuat, misalnya marah,
katakan nama emosi tersebut. Hal ini akan membantunya mengenali kapan ia merasa
sedih, jengkel, bahagia, bosan, dsb.
Bicarakan
pula perasaan anda terhadap anak. Misalnya, jika ia marah dan memukul anda,
katakan kalau anda marah dan dipukul itu menyakitkan. Biarkan dia tahu bahwa
setiap orang memiliki perasaan.
2.
Contoh dari Orangtua
Orangtua
adalah guru terpenting bagi anak-anaknya. Seorang anak akan belajar dan melihat
bagaimana orangtua bereaksi terhadap situasi tertentu. Bila orangtua
menunjukkan empati pada anak saat dia marah atau sedih, maka anak akan belajar
dan mulai menunjukkan empati kepada orang lain. Bila orangtua gemar membantu
orang lain, anak akan belajar untuk segera mengulurkan tangan untuk membantu
orang lain.
Selamat
belajar dan mengajar empati, ayah-bunda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar